KEGAWATDARURATAN NEONATAL
Sabtu, 30 Agustus 2014
Minggu, 18 Mei 2014
askeb hipertensi
BAB 1
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Yang dimaksud dengan hipertensi
disertai kehamilan adalah hipertensi yang telah ada sebelum kehamilan, apabila
dalam kehamilan disertai dengan proteinuria dan edema maka disebut preeklamsia
yang tidak murni atau tidak superimposed pre-eklamsia
Penyakit hipertensi menahun
merupakan penyakit yang sudah ada sebelum wanita hamil dan yang terbanyak
disebabkan oleh penyakit pembuluh darah (hipertensi esensial) dan penyakit
ginjal
Hipertensi kronik dideteksi sebelum
usia kehamilan 20 minggu, jika tekanan darah sebelum kehamilan 20 minggu tidak
diketahui sulit membedakan antara pre-eklamsia dan hipertensi kronik, dalam hal
demikian tangani sebagai hipertensi karena kehamilan.
2.1
Konsep Dasar Kehamilan
Adapaun batasan atau pengertian
kehamilan normal multigravida dengan hipertensi kronis adalah :
2.1.1
Kehamilan Normal
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahinrya janin,
lamanya hamil adalah 280 hari 140 minggu atau 9 bulan 7 hari di hitung dari
hari pertama haid terakhir
(Pelayanan
Kesehatan Maternal dan Neonatal, 2002 : 89).
Asuhan kebidanan merupakan bagian dari pelayanan yang
diarahkan untuk menjamin agar setiap wanita hamil dan menyusui bayinya dapat
memlihara kesehatannya sesempurna-sempurnanya. Dan dapat merawat bayinya dengan
baik guna tercapai keluarga kecil bahagia sejahtera (Ilmu Kebidanan, 2002 : 3).
Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang
digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan
berdasarkan teori ilmiah, penemuan-penemuan, ketrampilan dalam
rangkaian/tahapan yang egois untuk pengambilan suatu keputusan yang berfokus
pada klien (Varney, 1997).
2.2
Konsep Dasar Hipertensi Kronis Dalam Kehamilan
2.2.1
Hipertensi Kronis Dalam Kehamilan
Hipertensi kronis adalah hipertensi
yang dideteksi sebelum usia kehamilan 20 minggu
(Pelayanan
Kesehatan Maternal dan Noenatal, 2002)
Hipertensi kronis jika tekanan darah
sebelum kehamilan 20 minggu tidak diketahui, sulit membedakan antara
preeklamsia dan hipertensi kronik, dalam hal demikian, tangani sebagai
hipertensi karena kehamilan
2.2.2
Etiologi
Penyebab
utama dalam kehamilan adalah :
2.2.2.1 Hipertensi Esensial
Adalah
penyakit hipertensi yang mungkin disebabkan oleh faktor heriditer serta dipengaruhi
oleh faktor emosi dan lingkungan
2.2.2.2 Penyakit Ginjal
Dalam
kehamilan terdapat perubahan-perubahan fungsional dan anatomik ginjal dan
saluran kemih yang sering menimbulkan gejala-gejala dan kelainan fisik.
2.2.3
Klasifikasi Hipertensi
Klasifikasi
hipertensi adalah sebagai berikut :
2.2.3.1 Hipertensi Karena Kehamilan
1.
Sering pada primigravida, patologi
telah terjadi akibat implantasi sehingga timbul iksemia plasenta yang diikuti
sindrom inflamasi.
2.
Resiko meningkat pada :
-
Masa placenta besar (pada gemeli,
penyakit trofoglas)
-
Diabetes militus
-
Iso imunisasi rhesus
-
Faktor krediter
-
Masalah vaskuler
3.
Hipertensi karena kehamilan
-
Hipertensi protein atau edema
-
Preeklamsia ringan
-
Preeklamsia berat
-
Eklamsia
4.
Hipertensi karena kehamilan dan
preeklamsia ringan sering ditemukan tanpa gejala, kecuali meningkatnya tekanan
darah
5.
Preeklamsia berat diagnosis pada
kasus dengan salah satu gejala berikut :
-
Tekanan diastolik > 110 mmHg
-
Protein urin ³
2 +
-
Oligo uria < 400 ml per 24 jam
-
Edema paru: nafas pendek, siomosis,
ronkhi
-
Gangguan pengliharan : skotama atau
penglihatan berkabut
-
Nyeri kepala hebat tidak berkurang
dengan analgesik biasa
6.
Eklamsia ditandai oleh gejala-gejala
preeklamsia berat dan kejang
- Kejang terjadi
tidak tergantung dari beratnya hipertensi
-
Kome terjadi sesudah kejang dapat
berlangsung lama (berjam-jam)
2.2.3.2 Hipertensi Kronik
1.
Hipertensi kronik dideteksi sebelum
usia kehamilan 20 minggu
2.
Superimposed preeclansia adalah
hipertensi kronik dengan preeklamsia
2.2.4
Pengaruh Hipertensi Terhadap
Kehamilan
1.
Pertumbuhan janin terhambat
2.
Kematian janin
3.
Persalinan prematur
4.
Solutio placenta
2.2.5
Pengaruh Kehamilan Terhadap
Hipertensi
1.
Perdarahan serebral
2.
Gagal jantung, ginjal, hati
3.
Tromboembolisme
4.
Gangguan pembengkakan
2.2.6
Diagnosa
2.2.6.1 Hipertensi Karena Kehamilan
1.
Hipertensi
Tekanan darah yaitu kenaikan tekanan
diastolik 15 mmHg atau > 90 mmHg dalam 2 pengukuran berjarak 1 jam atau
tekanan diastolik sampai 110 mmHg
2.
Preeklamsia ringan
Tekanan darah yaitu kenaikan tekanan
diastolik 15 mmHg atau > 90 mmHg dalam 2 pengukuran berjarak 1 jam atau
tekanan diastolik sampai 110 mmHg
Tanda : protein uria 1 +
3.
Preeklamsia berat
Tekanan
darah yaitu tekanan diastolik > 110 mmHg
Tanda :
proteinuria 2 +, oliguria, triperfleksia, gangguan penglihatan, nyeri
epigastrium
4.
Eklamsia
Tekanan darah : yaitu hipertensi Tanda
: kejang
2.2.6.2 Hipertensi Kronik
1. Hipertensi kronik
Tekanan darah adalah hipertensi
Tanda : kehamilan < 20 minggu
2. Superimpossed preeklamsia
Tekanan darah adalah hipertensi
kronik
Tanda : protein uria + tanda-tanda
lain pre eklamsia
2.2.7
Pencegahan
2.2.7.1 Hipertensi Kehamilan Tanpa Protemania
Jika kehamilan < 37 minggu tangani secara rawat jalan
1. Pantau tekanan darah, proteinuria
dan kondisi jamiran setiap minggu
2. Jika tekanan darah meningkat,
tangani sebagai preeklamsia
3. Jika kondisi janin memburuk atau
terjadi pertumbuhan janin terhambat rawat dan pertimbangkan
terminasi kehamilan
2.2.7.2 Pre-eklamsia Ringan
Jika kehamilan < 37 minggu, dan tidak ada tanda-tanda
perbaikan, lakukan penilaian 2 kali seminggu secara rawat jalan
1.
Pantau tekanan
darah, protein urine, refleks dan kondisi janin
2.
Lebih banyak istirahat
3.
Diet biasa
4.
Tidak perlu diberi obat-obatan
5.
Jika rawat jalan tidak perlu rawat
rumah sakit
-
Diet biasa
-
Pantau tekanan darah 2 x sehari
proteinurea 1 x sehari
-
Tidak perlu obat-obatan
-
Tidak perlu diureetik dll
Jika kehamilan
> 37 minggu, pertimbangkan terminasi
1.
Jika serviks matang, lakukan induksi
dengan oksitosin SIV dalam 500 ml dektrose IV 10 tetes/menit atau dengan
prostaglandin
2.
Jika serviks belum matang, berikan
prostaglandin musprostal
2.2.7.3 Preeklamsi Berat dan Eklamsi
Penanganan preeklamsi berat dan
eklampsi sama, kecuali bahwa persalinan harus berlangsung dalam 12 jam setelah
timbulnya kejang pada eklampsia
2.2.7.4 Hipertensi Kronik
1.
Jika pasien sebelum hamil sudah
mendapat obat anti hipertensi, dan terkontrol dengan baik lanjutkan pengobatan
tersebut
2.
Jika tekanan diaslotik > 110 mmHg
atau tekanan sistolik ³
160 mmHg berikan anti hpertensi
3. Jika terdapat proteinuria, pikirkan
suporimpossed preeklamsia
4. Istirahat
5. Pantau pertumbuhan dan kondisi janin
6. Jika tidak ada komplikasi tunggu
sampai aterm
7.
Jika terdapat preeklamsia,
pertumbuhan janin terhambat atau gawat janin lakukan 2-5 IV dengan 50 ml dektrose perintus 10
tetes/menit atau dengan prostaglandin. Jika servik belum matnag berikan
prostaglandin, miso prostol, aral kateter foloy
8. Observasi komplikasi seperti solusio
placenta, atau supperimpossed prreklamsia
BAB 3
TINJAUAN KASUS
I.
PENGKAJIAN
DATA
No
register :
Tanggal
pengkajian :
Tempat
Pengkajian :
Oleh :
A. DATA
SUBJEKTIF
1. biodata
Nama
klien : Ny “N” Nama Suami :
Tn “W”
Umur : 25 tahun Umur :
36 tahun
Bangsa/suku : Indonesia, Jawa Bangsa/suku : Indonesia, Jawa
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : TNI-AL
Penghasilan : - Penghasilan : -
Alamat : Jl. Intan No.4 Alamat : Jl. Intan No.4
Driyorejo-Sby
Driyorejo-Sby
2. Keluhan utama
Ibu
mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya dan sakit kepala dan mengeluh kepala
terasa pusing.
3.
Riwayat
pernikahan
Nikah / tidak : Nikah
Nikah ke :
1
Umur nikah :
20 tahun
Lama nikah :
23 tahun
4.
Riwayat
haidh
Menarche :12
tahun
Siklus : 28 hari
Lama : 8 hari
Banyaknya : 2-3
softex/hari
Disminorhea : kadang-kadang
flour
albus : kadang-kadang
keluhan
selama haid : tidak ada
HPHT :
TP :
Riwayat kehamilan, persalinan dan
nifas yang lalu
No.
|
Suami ke
|
UK
|
Jenis Pers
|
Penolong
|
BB/PB
|
Jenis kela
|
Hidup/ m
|
Mati
|
Meneteki
|
Riwayat
|
|
1.
2.
|
1
1
|
9 bln
|
Spt B
|
Bidan
|
3200/49
|
♀
|
H5,5 th
|
-
|
1 th
|
Suntik
|
Riwayat kehamilan ini / ANC / TT
Ibu
mengatakan pada kehamilan yang lalu sudah pernah mendapatkan TT 3 x pada
trimester I kehamilan ini diperiksa sebanyak 3 x dan mengalami mual muntah.
Pada trimester II ibu periksa di BPS 2 x dan di RS 1 x mendapat tablet Fe,
fitamin dan juga mendapat imunisasi TT 1 x. gerak anak pertama kali sudah
dirasakan pada usia kehamilan 5 bulan dan gerak anak dalam 24 jam terakhir
tetap aktif, pada akhir trimester II ibu mengalami hipertensi dan perut terasa
kenceng-kenceng dengan mendapat tablet anti hipertensi.
4.
Riwayat kesehatan
a.
Riwayat
kehamilan yang pernah atau sedang diderita
Ibu
mengatakan sedang menderita asma sejak dulu
b.
Riwayat penyakit
keluarga/keturunan
Ibu
mengatakan keluarga tidak ada yang menderita penyakit keturunan seperti DM,
hipertensi dan tidak ada keturunan kembar
c.
Perilaku
kesehatan
Ibu mengatakan tidak pernah merokok, minum-minuman
berakohol dan tidak minum jamu serta tidak memelihara binatang peliharaan
5.
Riwayat sosial/budaya
-
Ibu mengatakan kehamilan yang kedua
ini direncanakan dan sangat diharapkan oleh semua keluarga, suami dan ibu
menerima kehamilan
-
Ibu mengatakan tidak ada pantangan
makan
6.
Pola kehidupan sehari-hari
1.
Pola nutrisi
Sebelum hamil : makan 3 x sehari porsi sedang, menu
nasi sayur buah, minum ± 7-8 gelas (air putih, the)
Selama hamil : makan 2-3 kali sehari porsi sedang,
menu : nasi sayur, lauk dan buah
2.
Pola eliminasi
Sebelum hamil : BAK Lancar ±
5-6 kali sehari (warna kuning jernih, bau khas kencing)
BAB ± 1 x sehari (warna kuning, bau khas,
konsistensi lunak)
Selama hamil : BAK Lancar ±
8-9 kali sehari (warna kuning jernih, bau khas, tidak sakit)
BAB ± 1 x sehari (warna kuning, bau khas,
konsistensi lunak)
3.
Pola aktivitas
Sebelum hamil : Melakukan pekerjaan rumah tangga
seperti menyapu, memasak, mengepel dan mencuci
Selama hamil : Melakukan pekerjaan rumah tangga
seperti menyapu, memasak, mengepel dan mencuci
4.
Pola istirahat
Sebelum hamil :
Tidur siang 1-2 Jam, tidur malam 7-8 jam
Selama hamil :
Tidur siang 1-2 Jam, tidur malam 6-7 jam
5.
Pola seksual
Sebelum hamil :
Melakukan hubungan seksual 1
minggu 2 x
Selama hamil : tidak pernah melakukan hubungan seksual
6.
Pola hygiene
Sebelum hamil : Ibu mencuci alat kelamin dengan sabun
dan air bersih setiap BAK /BAB
Ganti celana dalam 2 x /hari
Selama hamil : Ibu mencuci alat kelamin dengan sabun
dan air bersih setiap BAK /BAB
Ganti celana dalam 2 x /hari
B.
Data Obyektif
1.
Pemeriksaan umum
a.
Kesadaran : Composmentis
b.
KU :
Baik
c.
BB :
73
d.
BB sebelum hamil : 66
e.
TB :
156
f.
TTV :
TD sebelum hamil : 110/70 mmHg
TD :
140/90 Nadi : 84 x/menit
S :
365 oC RR : 20 x/menit
2.
Pemeriksaan fisik
Kepala : Kulit kepala bersih, rambut bersih, tidak
rontok, tidak ada ketombe
Muka : Tidak ada cloasma gravidarum, tidak ada odem
Mata :
Sklera tidak icterus, conjungtiva tidak
anemis, dan tidak ada odem palpebra
Hidung : Tidak ada pernafasan cuping hidung tidak ada
polip, tidak ada secret
Mulut/gigi : Tidak ada stomatitis, tidak ada gigi caries,
tidak ada gigi palsu, mukosa bibir lembab
Telinga : Simetris, tidak ada serumen, pendengaran baik
Leher : Tidak ada pmbesaran vena jugularis, tidak ada
pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada kelenjar getah being
Dada/payudara : Dada simetris, payudara simetris, payudara
membesar, putting susu menonjol, areola mamae hiperpigmentasi, colostrum belum
keluar dan bersih
Abdomen : Membesar kedepan, membesar sesuai usia
kehamilan, tidak ada bekas luka pada abdomen, tidak ada striae, terdapat linea
nigra
Genetalia : Vulva bersih, tidak tampak flour albus, tidak
oedem, tidak ada condilomalata, tidak tampak bartolintis
Perineum :
Ada bekas luka pada perineum
Anus : tidak ada hemoroid
Ekstremitas Atas: Simetris,
kedua tangan tidak odem, tidak varises
Bawah : Simetris, kedua kaki tidak odem,
tidak varises
3.
Pemeriksaan khusus
a.
Palpasi
Leopold I : TFU pertengahan Pst – Px (25cm). UK 27 minggu
pada fundus uteri teraba kosong
Leopold II : Disebelah kiriuterus ibu teraba bagian lunak
tidak melenting diperkirakan bokong
Disebelah kanan uterus ibu teraba bulat keras, diperkirakan
kepala janin
Leopold III : Pada perut ibu bagian bawah tidak teraba
bagian-bagian kecil janin
Leopold IV : Kedua tangan konvergen, bagian terendah janin
belum masuk PAP
b.
Auskultasi
Djj
12 – 11 – 12 (140 x/menit)
c.
Ukuran panggul
Distansia
spinarum : 25 (23-26 cm)
Distansia
cristarum : 27 (26-29 cm)
Bodeloque
: 19 (18-20 cm)
Lingkar
panggul : 95 (80-90 cm)
d.
Perkusi
Reflek
patela : +/+
4.
Pemeriksaan penunjang
a.
Darah
Hemoglobin
: tidak dilakukan
b.
Urin
Albumin : Negative
Reduksi
: Negative
]
II.
DIAGNOSA /MASALAH
Dx : G2P10001, UK 27 minggu,
tunggal, hidup, letli intra uterin,
dengan PER
Masalah : ibu
cemas sehubungan dengan kehamilannya
III.
DIAGNOSA POTENSIAL
PEB
IV.
IDENTIFIKASI TINDAKAN SEGERA
Kolaborasi
dengan dokter untuk pemberian terapi
V.
INTERVENSI
Tanggal
: 20-6-2007 jam : 11.15 WIB
Tujuan
-
Mencegah terjadinya pre-eklamsia
Kriteria
-
Tensi dalam batas normal
-
Gerakan janin baik
-
Djj Normal 144 x/menit (12-12-12)
Intervensi
Tgl/jam
|
Diagnosa
|
Intervensi
|
Rasional
|
20-6-2007
11.15
WIB
|
G2P10001,
UK 27 minggu dengan hipertensi
|
1. Jelaskan hasil pemeriksaan saat
ini
2. Berikan KIE tentang
-
Tanda-tanda bahaya trimester II
-
Tanda-tanda pre eklamsi
-
Tanda-tanda janin hidup
-
Anjurkan ibu untuk miring ke kanan
3. Lakukan kolaborasi dengan dokter
untuk pemberian ASI
4. Anjurkan ibu memeriksakan
kehamilannya secara teratur
5. Anjurkan ibu untuk istirahat cukup
|
1. Agar ibu mengetahuai keadaannya
saat ini
2. Agar ibu dapat menjaga
kesehatannya dan janin
3. Untuk mendapatkan penanganan dan
terapi yang tepat
4. Untuk mengetahui perkembangan
kondisi ibu dan janin dan mendeteksi secara dini adanya komplikasi
5. Agar keadaan ibu janin lebih baik
|
VI.
IMPLEMENTASI
Tanggal
: 20 – 6 – 2007
Jam : 11.30
1.
Menjelaskan hasil pemeriksaan saat
ini
TD sebelum hamil : 110/70 mmHg N
: 84 x/mnt
TD
sekarang : 140/90 mmHg RR : 20 x/mnt
Suhu
: 365 oC
2.
Memberikan KIE tentang :
-
Menjelaskan tanda-tanda bahaya dalam
kehamilan
·
Sakit kepala berat
·
Mata kabur
·
Nyeri perut yang hebat
·
Perdarahan pervaginam
·
Tidak ada gerakan janin
·
Odem pada wajah dan tangan
-
Menjelaskan tanda-tanda preeklamsia
-
Berat badan yang berlebihan
-
Edema
-
Hipertensi
-
Protein urine Å
-
Sakit kepala di daerah frontal
-
Penglihatan kabur
-
nyeri di daerah prigastrium
-
Mual atau muntah
-
Menjelaskan tanda-tanda hidup janin
·
Djj Normal (120-160 x/menit)
·
Gerakan janin baik
-
Menganjurkan ibu untuk tidur miring
kekanan
3.
Melakukan kolaborasi dengan dokter
untuk pemberian terapi
-
Aspilet 1 x 1 tablet
-
Vitamin E 1 x 1
-
Lacta kalsium 1 x 1 tablet
4.
Mengajurkan ibu memeriksakan
kehamilan secara teratur
5.
Menganjurkan ibu untuk istirahat
cukup
VII.
EVALUASI
Tanggal
: 20-6-2007 Jam : 12-10
WIB
S
: Ibu memahami tentang apa yang dijelaskan
O
: Keadaan ibu baik, ekspresi muka
tampak lebih tenang
A : G2 P10001,
UK 27 minggu, tunggal, hidup, letli
intra uterin, ukurang panggul luar normal, keadaan ibu dan janin baik,
dengan PER
P
: Anjurkan
-
Minum obat teratur
-
Diet tinggi kalori, tinggi protein,
rendah gula
-
Istirahat fisik / psikis
-
Rencana pulang tanggal 20-6-2007 dan
kontrol 1 minggu lagi atau sewaktu-waktu bila ada keluhan
DAFTAR
PUSTAKA
Prawiroharjo, Sarwono. 2002. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. YBP-SP : Jakarta.
Prawiroharjo, Sarwono. 2002. Ilmu Kebidanan. YBP-SP : Jakarta.
FK Unpad, 1983
Fisiole, FK Unpad : Bandung
Langganan:
Postingan (Atom)